Berikan Hal Yang Telah Anda Dapat Kepada Orang Lain.

Minggu, 15 Desember 2013

[AIO] Take & Restore Ownership From “TrustedInstaller” For A File, Folder, Drive, Registry Key In Windows 8

UPDATE : You can easily take and restore ownership of registry keys using RegOwnershipEx.
Sometimes it becomes very necessary for a Windows user to take the ownership of a file in order to complete the work. Suppose you want to edit the default text for Charms Bar ( + C).
All the settings of Charms Bar default text are stored in a file named twinui.dll.mui, which is placed under System32 folder of Windows drive.
Moving on, if you’ve finished tweaking this file with your customized strings using third party tool like Resource Hacker, then you need to replace the tweaked file with default one, to get the desired results. In that case, you have to take some special permissions from Windows to do that.
This phenomenon is called as “taking ownership”. By default Windows sets ownership and full permission control to TrustedInstaller. Now lets see how to take and restore ownership from this TrustedInstaller
How to take ownership from TrustedInstaller?

Using Elevated Command Prompt

1. Open Command Prompt with administrative privileges.
2. Use following commands to take ownership:
For taking ownership of file for currently logged user : takeown /F “full path of file”

For taking ownership of file for group of administrator : takeown /F “full path of file” /A
For taking ownership of folder/drive for currently logged user : takeown /F “full path of folder/drive /R
For taking ownership of folder/drive for group of administrator : takeown /F “full path of folder/drive /A /R

By Adding “Take Ownership” To Right Context Menu

This is the simplest and safest bet to play for taking ownership. It will save you time and extra work. Just download them and run, that’s it.
To add the “Take Ownership”, download following registry and run it:

Download Link
To remove “Take Ownership” from context menu, run following registry:
Download Link

Taking Ownership Manually

If you are looking for taking ownership of a file or folder or drive manually, then here is the working way. Follow each step carefully.
1. Right click on target object whose ownership you want to take. Pick Properties. Switch to Security tab.

1.1 If you are looking for taking ownership of any registry key in Registry Editor, right click on that key and select Permissions. Now proceed as directed in next steps.


2. Obviously the default owner is TrustedInstaller. Click on Change in below window.

3. Then click Advanced in Select User or Group window.

4. Previous step yields below shown window, click Find Now.

5. Now we have the search results here, pick your user name, click OK.

6. Then click OK in Select User or Group window as well.

7. Thus you have successfully changed the owner.

As you can see in above image, there is option for Replace owner on subcontainers and objects. If you uncheck it, you’ll get:

If you check this option, you and the correct owner who just has taken ownership will be able to grant access permission for that object. Press Yes, that’s it.

How to restore ownership to TrustedInstaller?
To remove yourself as owner of object and give its control to default owner, you need to restore ownership which you have taken earlier using any of above illustrated method. Use following registries to restore ownership.
You can add “Restore Ownership” to right click context menu by running following registry:

Add Restore Ownership option registry
You can removeRestore Ownership” to right click context menu by running following registry:
Remove Restore Ownership option registry
P.S. : Never bother to take ownership of Windows drive (C: Drive usually), it yields unstable OS and may result in serious causes to your installation.
Hope you like the article.. please drop your valuable queries so that we can help you….. :)

Rahasia Boot Times Windows 8 yang Hanya 8 Detik

Boot time adalah salah satu hal penting dalam sebuah sistem operasi. Tentu saja, kita tidak suka dengan yang namanya menunggu. Apalagi menunggu Windows kita siap untuk digunakan. Saat pertama kali menggunakan Windows 7, saya berpendapat bahwa boot timenya sudah lebih pendek. Jadinya, saya tidak perlu menunggu lama, Sekarang, Windows 8 keluar dan mengejutkan mata saya, karena berhasil booting dengan waktu 8 detik.

Data dari pengguna komputer bahwa 57% pengguna PC dan 45% pengguna laptop melakukan shut down pada komputer ketimbang mereka melakukan Sleep. Pada dasarnya, setengah dari pengguna Windows rata - rata melakukan Shut down daripada Sleep.
Orang orang pada dasarnya berpendapat lebih baik melakukan shut down karena ingin PC mereka benar benar "off" dan proses shut down tidak memerlukan power. Tentu saja, untuk menjaga battery life dan mengurangi penggunaan energi. Hibernate adalah satu opsi yang bagus pula karena Hibernate tidak memerlukan power untuk melakukannya, dan banyak orang menggunakan Hibernate. Tapi, tidak semua orang melakukan Hibernate.
Orang berpendapat karena mereka ingin menghidupkan komputer dalam keadaan "Fresh". Sehingga, shut down adalah paling banyak penggunaannya daripada Hibernate. Sedangkan Sleep/Resume merupakan metode cepat untuk langsung bekerja ke komputer. Karena, saat kita Resume, dalam 2 detik, PC siap untuk digunakan.
Untuk itu, Microsoft berpikir untuk mendesain Windows yang mengikuti kriteria yang diinginkan oleh user. Ini adalah tujuan akhir dari Windows:
  • Tidak memerlukan power
  • Fresh session setelah boot.
  • Rentang waktu antara menekan tombol power dan penggunaan komputer yang sangat cepat.
Di Windows 7, Microsoft telah melakukan banyak dalam hal boot time. Termasuk parallel initialization dari device driver dan trigger-start services. Tetapi, tetap saja waktu yang dibutuhkan untuk boot masih agak lama.

Sebelum saya menjelaskan bagaimana caranya, Windows 8 boot time hanya 8 detik. Saya akan membahas bagaimana proses Shut down dan booting dengan cara yang simpel:
  1. Pengguna komputer menekan "Shut down" di start menu. Lalu aplikasi tersebut akan melakukan shutdown dengan cara memanggil API seperti ExitWindowsEx() atau InitiateShutdown().
  2. Windows akan memberitahu apakah ada program yang masih berjalan, memberikan kesempatan kita untuk melakukan save pada kerjaan kita.
  3. Windows akan menutup user sessions di tiap User yang aktif.
  4. Windows mengirim pesan ke service bahwa proses shutdown akan berjalan, dan dengan bertahap melakukan shutdown. Jika service tidak merespon, maka Windows melakukannya dengan cara paksa.
  5. Windows mengirimkan pesan ke device, bahwa shutdown akan berjalan.
  6. Windows menutup sesi untuk system (diketahui juga dengan nama "session 0")
  7. Windows memeriksa semua data yang tertunda pada system drive untuk mengecek bahwa sudah disimpan dengan aman.
  8. Windows mengirimkan sinyal melalui ACPI interface kepada system untuk berhenti mengalirkan listrik ke PC.
 Proses Booting adalah sebagai berikut:
  1. Setelah menekan tombol power, firmware dari PC menjalankan Power-On Self Test (POST) dan load pengaturan firmware. Pre-boot ini berakhir ketika disk yang valit sudah terdeteksi.
  2. Firmware membaca Master Boot Records (MBR), dan menjalankan Bootmgr.exe. Bootmgr.exe ditemukan dan memulai proses Windows loader (Winload.exe) pada partisi Windows.
  3. Driver esensial dibutuhkan untuk memulai Windows Kernel untuk di-load dan Kernel mulai berjalan, loading ke Registry dari memori dan beberapa driver yang ditandai dengan BOOT_START.
  4. Lalu kernel menyerahkan control ke session manager process (Smss.exe) yang akan membuat system session, dan melakukan load dan memulai devices dan driver yang tidak ditandai dengan BOOT_START.
  5. Winlogon.exe akan berjalan, layar user logon akan muncul, service control manager akan memulai services, dan Group Policy akan berjalan juga. Ketiga user logs in, Windows membuat session untuk pengguna.
  6. Explorer.exe dimulai, dan system membuat proses desktop window manager (DWM), yang akan memulai desktop dan memunculkannya.
Kunci utamanya untuk diingat adalah pada shutdown tradisional, Windows melakukan penutupan pada semua user session, dan pada kernel session, Windows menutup service dan devices untuk mempersiapkan shutdown yang lengkap.

Sekarang, ada suatu hal yang membuat beda Windows 8 dengan Windows 7, Windows melakukan penutupan pada user sessions, tetapi tidak pada kernel session. Kernel session mengalami "Hibernate". Sehingga, Windows dapat melakukan pemangkasan waktu boot time secara effektif. Daripada harus menutup semua session di Kernel, melakukan Hibernate adalah hal bijak.

Hal itu tentu saja membuat boot time Windows 8 sangat cepat, karena proses "Hibernate" pada session untuk system lebih ringan daripada harus membuka kembali proses yang sudah ditutup saat proses Shut down. Dan juga, rahasia lainnya adalah Microsoft telah menambahkan new multi-phase resume capatibility, yang akan membuat semua core yang ada pada prosesor mutl-core untuk membuat boot yang parallel, untuk membagi kerja ke semua core.
Nah, itulah rahasianya, kenapa Windows 8 sangat cepat sekali booting-nya. Kalau pembaca belum mengerti, bisa bertanya langsung lewat kotak komentar. Sekian artikel hari ini, semoga bermanfaat.

slide to unlock

sertakan Sumbernya bila anda mau mengcopy paste artikel ini. iPhone Style, slide to unlock dengan jquery dan CSS3 http://djogzs.blogspot.com/#ixzz2cCrWzdJR Under Creative Commons License: Attribution